Terima Hasil SKM, Dukcapil Ceria Evaluasi Layanan 2019 dan Planning Tahun Depan
Berita Terkait
- Tingkatkan Pelayanan, Dukcapil Padang Pariaman Layani Lansia Dengan Antrian Khusus0
- Terima Kunjungan dari DPPKBKPS, Dukcapil Serahkan Verval Data Stunting0
- Dukcapil Padang Pariaman Terima Penghargaan Pelayanan Prima0
- Dukcapil Ceria Berbagi Semangat Inovasi untuk Kemajuan Negeri0
- Dukcapil Padang Pariaman Terima Penghargaan Gubernur Sumatera Barat0
- Kadis Dukcapil Evaluasi Pelaksanaan Si Preti dan Si Bimo, Harus Ada Juknis!0
- Dukcapil Berikan Fasilitasi, Ini Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Pelaksanaan Cetak Dokumen di Na0
- 2020, Dokumen Kependudukan Bisa Cetak Langsung di Seluruh Nagari0
- Sebanyak 79 Peserta Diklatpim Tk IV Kemendagri Regional Bukittinggi Kunjungi Disdukcapil Padang Pari0
- Cetak Dokumen Kependudukan Di Nagari, Dukcapil Berikan Fasilitasi Terakhir di Tahun 20190
Berita Populer
- Mudah dan Gratis, Begini Pelayanan Online Dukcapil Padang Pariaman
- Mulai Terima Kunjungan Dari Luar Daerah, Dinas Dukcapil Terapkan Protokol Kesehatan Dalam Penerimaan Tamu
- `Pulang Abih` Tetapi Tidak Mampu Mengurus Surat Pindah? Begini Caranya!
- Mau Tau Status Cetak KTP-el Anda? Ayo Cek Disini
- Cukup Menunggu 15 Menit setelah Perekaman, KTP-el Anda dapat di Cetak
- Mengenal Sosok Adib Alfikri, Pejabat Sementara Bupati Padang Pariaman
- Memiliki Permasalahan Administrasi Kependudukan? Jangan Panik! Ada Layanan Pengaduan Disdukcapil
- Persiapan Penilaian Pelayanan Publik, Ini Aspek yang Harus Dipenuhi Disdukcapil
- Hubungi Kami di Layanan Pengaduan
- Nagari Go Digital Manjakan Masyarakat Kabupaten Padang Pariaman
Padang Pariaman, 18 Desember 2019
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman melaksanakan rapat eselon 3 dan eselon 4 di Prisma Room Dukcapil Ceria pada Rabu, 18 Desember 2019. Rapat ini ditujukan sebagai evaluasi dan briefing pelayanan terkait dengan publikasi hasil survey kepuasan masyarakat (SKM) tahun 2019 yang baru saja didapatkan kemaren siang pada 17 Desember 2019.
Tantangan dukcapil di tahun depan salah satunya adalah terkait dengan pelayanan pengaduan. “Jangan takut dengan masyarakat yang mengadu”, ujar Kadisdukcapil diawal briefing. Di negara maju sekalipun, contohnya negara Swedia dengan jumlah penduduk 25 juta, pengaduan masyarakat sebanyak 9.000 - 10.000 dalam setahun. Sedangkan Indonesia dengan jumlah penduduk 250 juta, pengaduan hanya sebanyak 8.000 setahun (Sumber: laporan Ombudsman).
Artinya, negara maju dengan banyaknya pengaduan, akan semakin banyak menyelesaikan masalah. Kebutuhan masyarakat semakin meningkat dan permasalahan yang dihadapi tentunya lebih kompleks, maka dari itu layanan pengaduan harus ditambah dan diperluas, sehingga nantinya aparatur sipil sendiri yang akan mengajak masyarakat untuk mengadu, agar masalah yang dihadapi masayarakat terselesaikan.
“Jangan berfikir dan merasa puas dengan standar pelayanan jalan, SOP jalan, maklumat pelayanan jalan, itu sudah harus. Kita harus berfikir hal yang baru lebih dari itu” tambah Kadisdukcapil Ceria. Oleh karena itu, tim dukcapil ceria harus memberikan inovasi pelayanan yang benar-benar akan memanjakan dan memberikan kepuasan terhadap masyarakat.
Kemudian untuk melaksanakan survey kepada masyarakat yang melaksanakan layanan di kantor dukcapil, Kadisdukcapil meminta tim dukcapil ceria untuk melakukan wawancara terhadap masyarakat terkait kepuasan dan kelancaran pengurusan dokumen kependudukan, untuk memberi masukan kepada petugas front officer yang memberikan pelayanan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat, apakah petugas ramah, pelaksanaannya mudah, proses lancar, dan lain sebagainya.
Poin selanjutnya, kedepannya untuk siswa magang yang ikut membaur dengan petugas dukcapil ceria, harus menggunakan kokarde yang menunjukkan bahwa siswa tersebut merupakan siswa yang melaksanakan pembelajaran, hal ini untuk mengantisipasi jika nanti ada pertanyaan yang ditanyakan oleh masyarakat, atau sikap yang tidak sesuai dengan standar pelayanan yang ditunjukan oleh siswa tersebut, masyarakat bisa langsung mengetahui bahwa itu bukan petugas profesional dukcapil.
Untuk tahun depan, Nagari sebagai unit terdepan yang paling dekat dengan masyarakat akan dijadikan sebagai pusat pelayanan publik, one stop service, sehingga nantinya akan ada petugas front officer nagari sejumlah 2-3 orang dan ada ruang tunggu, disana petugas nagari akan melayani penduduk dengan layanan digital (komputer), dicobakan 3 bulan ini untuk mengelola program, sistem, arsip, yang masih sederhana.
Tahun depan akan dibuat lebih terarah dan kompleks. Disini harus dibuat paradigma baru, bahwa layanan publik bukan tanggung jawab dukcapil saja, tapi tanggung jawab bersama, baik nagari, kecamatan, dan pihak terkait lainnya. Karena dengan kerjasama kita akan membangun sistem yang kokoh, cepat, efektif dan efisien.
Hal-hal yang menjadi perhatian dalam menciptakan Nagari Go Digital adalah:
1.Sistem Open SID
OpenSID adalah Sistem Informasi Desa (SID) yang sengaja dibuat supaya terbuka dan dapat dikembangkan bersama-sama oleh komunitas peduli SID. SID diharapkan dapat membantu pemerintah nagari dalam beberapa hal, yaitu: kantor nagari lebih efisien dan efektif, berbasis komputer, pemerintah nagari lebih transparan dan akuntabel, layanan publik lebih baik, warga mendapat akses lebih baik pada informasi nagari, mendukung fungsi dan tugas kantor nagari, termasuk administrasi kependudukan, perencanaan, pelaporan, pengelolaan asset, pengelolaan anggaran, layanan publik, dan sebagainya.
2.Pelayanan, yang mencakup:
a)Kompetensi Petugas
b)Persyaratan
c)Standar Pelayanan
d)Arsip
3.Inovasi
Dengan terimplementasinya Nagari Go Digital dengan one stop service tentunya akan menjadikan kantor Nagari sebagai ujung tombak dan pusat pelayanan, sehingga masyarakat akan menerima layanan lebih dekat dengan mengurus langsung ke kantor nagari tanpa harus datang ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang bagi beberapa masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman masih tergolong jauh. Nantinya layanan ini akan dikembangkan untuk semua jenis layanan dari perangkat Daerah Kabupaten.