Launching Tumbler GISA, Dukcapil Kurangi Penggunaan Plastik
Berita Terkait
- Disdukcapil Padang Pariaman Raih Penghargaan Pelayanan Kependudukan Terbaik 20190
- Terima Kunjungan Disdukcapil Kota Tangerang Selatan, Muhammad Fadhly Jelaskan Pentingnya Leadership0
- Perkuat Sistem Pelaporan Kelahiran dan Kematian, Tenaga Kesehatan Mendapat Bimbingan Teknis Pengguna0
- Dikunjungi oleh Bappeda Kabupaten Bandung, Sekretaris Dukcapil dan Kadis DPMPTP Jelaskan Inovasi-Ino0
- Tertarik dengan Pelayanan Publik Go-Digital dan Inovasi Dukcapil Ceria, Dukcapil 50 Kota Laksanakan 0
- Perkuat Pelayanan di Nagari, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman Berik0
- Narasumber di Banda Aceh, Kadisdukcapil `Inovasi Tidak Melulu Biaya Tinggi`0
- Berikan Briefing Dukcapil Ceria Go-Digital kepada Petugas Internal Dukcapil, Kadisdukcapil jelaskan 0
- Laksanakan Studi Tiru, Disdukcapil Kota Lubuk Linggau Ketahui Gambaran Konkret Dukcapil Ceria0
- Nagari Go Digital, Program Disdukcapil Untuk Permudah Pelayanan di Era Millenial0
Berita Populer
- Mudah dan Gratis, Begini Pelayanan Online Dukcapil Padang Pariaman
- Mulai Terima Kunjungan Dari Luar Daerah, Dinas Dukcapil Terapkan Protokol Kesehatan Dalam Penerimaan Tamu
- `Pulang Abih` Tetapi Tidak Mampu Mengurus Surat Pindah? Begini Caranya!
- Mau Tau Status Cetak KTP-el Anda? Ayo Cek Disini
- Cukup Menunggu 15 Menit setelah Perekaman, KTP-el Anda dapat di Cetak
- Mengenal Sosok Adib Alfikri, Pejabat Sementara Bupati Padang Pariaman
- Memiliki Permasalahan Administrasi Kependudukan? Jangan Panik! Ada Layanan Pengaduan Disdukcapil
- Hubungi Kami di Layanan Pengaduan
- Persiapan Penilaian Pelayanan Publik, Ini Aspek yang Harus Dipenuhi Disdukcapil
- Nagari Go Digital Manjakan Masyarakat Kabupaten Padang Pariaman

Padang Pariaman, 7 Agustus 2019.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman mendukung budaya cinta lingkungan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara pengurangan penggunaan plastik. Plastik telah menjadi kebutuhan sehari-hari, karena praktis, plastik menjadi kebutuhan yang sering digunakan. Tetapi juga akan menjadi sampah yang mencemarkan lingkungan, terutama tanah karena sampah plastik. Salah satu yang sering digunakan adalah botol minum, gelas air mineral dan sebagainya. Oleh karenanya, Disdukcapil menerapkan pengurangan penggunaan plastik atau alat-alat berbahan plastik yang menimbulkan sampah. Program ini diwujudkan dengan meluncurkan tumbler untuk digunakan sehari-hari oleh pegawai Disdukcapil.
“Kita meluncurkan program penggunaan tumbler untuk minum, karena bisa dipakai berulang-ulang dan tidak menjadi sampah seperti botol air minum sekali pakai. Oleh sebab itu kita meluncurkan tumbler GISA”, jelas Kadisdukcapil Muhammad Fadhly.
Sebagaimana diriliÅŸ oleh idntimes.com, penggunaan plastik memang sudah jadi bagian sehari-hari kehidupan manusia. Bahannya yang ringan dan penggunaan yang praktis membuat pemakaian plastik semakin meningkat setiap harinya.
Dibalik penggunaan plastik yang semakin sering, ada banyak sekali bahaya yang mengintai. Plastik jadi salah satu penyebab terbesar kerusakan lingkungan dan Indonesia adalah penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia.
Sebagai generasi muda, kita gak boleh lagi tutup mata soal ini. Sudah saatnya kita melakukan aksi nyata akan dampak bahaya plastik yang semakin nyata. Memangnya, kenapa sih kita harus mengurangi penggunaan plastik? Ini dia lima alasannya.
1. Bumi kita sudah terlalu kotor dan penuh polusi
Kenyataannya, keadaan bumi kita sudah terlampau tua dan kotor. Tak terhitung berapa banyak polusi yang disebabkan oleh kendaraan, pabrik-pabrik dan limbah rumah tangga.
Jika diibaratkan sebagai manusia, keadaan bumi sudah sangat tua yang disertai penyakit kronis dan sampah plastik adalah salah satu penyebab kenapa bumi ini jadi sakit.
Makanya, sebelum terlambat, selagi masih bisa dilakukan pencegahan, kita harus mengurangi pemakaian plastik secara berkala. Semua itu demi kebaikan kita sendiri kok, untuk masa depan bumi yang lebih baik.
2. Merusak keseimbangan ekosistem bumi
Kamu pasti sering mendengar berita banyak hewan laut yang mati secara mendadak. Mirisnya, penyebab kematian hewan laut tadi sangat mengenaskan, yaitu keracunan limbah plastik.
Banyak ditemukan sampah plastik dalam tubuh hewan laut tersebut mulai dari plastik makanan, plastik belanja, sampai botol minuman. Sedihnya, hewan laut tadi mati karena ulah kita, manusia itu sendiri.
Ada 12,7 juta ton sampah plastik yang berakhir di lautan. Sampah plastik tadi mengendap dan merusak keseimbangan ekosistem lautan. Tak hanya mengotori lautan, tapi juga membunuh hewan laut secara perlahan.
3. Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun agar kembali terurai
Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk membuatnya terurai kembali. Lalu coba bayangkan, berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengurai semua sampah plastik yang manusia hasilkan.
Iya, memang saat ini banyak plastik yang ramah lingkungan, akan tetapi, lebih baik kalau kita tidak memakainya sama sekali dan menggantinya dengan bahan yang lebih aman. Ayo lebih bijaksana lagi menggunakan plastik untuk bumi yang lebih baik.
4. Jika gerakan mengurangi plastik tidak dilakukan, kita sedang menghacurkan bumi secara perlahan
Kalau kita terus-terusan acuh dan gak peduli perihal penggunaan plastik, kerusakan dan kehancuran bumi hanya tinggal menunggu waktu saja.
Mungkin dalam kurun beberapa puluh tahun lagi, lautan akan semakin kotor, kualitas air kian buruk dan hewan-hewan perlahan akan mati. Lalu bagaimana dengan manusia? Pada akhirnya kita akan menyesal karena tak perduli akan keselamatan lingkungan.
5. Saatnya mencari alternatif untuk mengurangi pemakaian plastik
Kita, sebagai generasi muda, punya peran dan tanggung jawab besar untuk menjaga lingkungan. Dibutuhkan kesadaran bersama untuk menjaga masa depan bumi, dan kita bisa memulainya lewat hal yang sederhana.
Kurangi penggunaan plastik secara berkala. Misalnya, mengganti kantung plastik dengan tote bag belanja, membawa botol minum agar tak lagi memakai botol kemasan, dan mengganti alat makan plastik dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.
Kalau kamu sedang ke mini market dan belanjaanmu gak banyak-banyak amat, tak perlulah pakai kantong plastik. Masukan saja barangmu ke dalam tas, atau sedia tas kecil yang bisa menampung belanjaanmu.
Dengan membiasakan hal-hal kecil tadi, kita sudah memulai langkah untuk menyelamatkan bumi. Dimulai dari hal kecil, maka akan berlanjut jadi hal besar dan memberikan hasil yang nyata bagi bumi ini. Jadi millennial, apakah kamu siap untuk mengurangi penggunaan plastik untuk bumi yang lebih sehat?
